Efek Samping Kemoterapi

ASKEP Asuhan Keperawatan
Efek Samping Kemoterapi - Sebelumnya telah sedikit dijelaskan oleh pak Mantri mengenai efek samping kemoterapi namun hanya dijelaskan secara singkat saja, dan pada artikel kali ini, efek samping kemoterapi akan dijelaskan secara terperinci.

Seperti yang dijelaskan pada artikel kemoterapi. Kemoterapi merupakan salah satu satu pengobatan sistemik, yang berarti bahwa kemoterapi bekerja di seluruh bagian tubuh untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum dilakukan pembedahan atau radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor, dan dapat pula dilakukan setelahnya guna membunuh sisa sel kanker atau tanpa dilakukan pembedahan sama sekali.

Efek samping kemoterapi atau dampak negatif kemoterapi :
  1. Lemas
    Lemas adalah efek samping kemoterapi yang umumnya timbul. Lemas yang ditimbulkan dari kemoterapi dapat terjadi secara mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan.
  2. Mual dan Muntah
    Mual dan muntah bisa terjadi dan bisa juga tidak namun setiap pasien yang mendapatkan terapi kemo akan selalu mengalami mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum/selama/sesudah pengobatan kemoterapi.
  3. Diare dan sembelit
    Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang juga merupakan efek samping kemoterapi yang terjadi pada pasien.
  4. Sariawan
    Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi. Lakukan selalu oral hygiene.
  5. Rambut rontok
    Kerontokan rambut pada pasien dengan terapi kemo bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dan setelah itu, rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
  6. Otot dan Saraf
    Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki.
  7. Darah
    Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan 'tempat' pembuat sel darah, jika sumsum tulang terganggu (biasanya pada leukemia dapat menyebabkan jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.
Itulah beberapa efek samping kemoterapi. Sebelum dilakukan terapi kemo, dokter atau perawat akan memberikan penjelasan dari efek samping kemoterapi ini dan hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan jenis kemoterapi yang diberikan juga akan dijelaskan oleh dokter atau perawat.