Tocilizumab, Obat Baru Reumatoid Artritis

ASKEP Asuhan Keperawatan
Tocilizumab, Obat Baru Artritis Reumatoid - Menurut Ketua Indonesia Rheumatology Association (IRA) Prof. Dr. dr. Handono Kalim, SpPD-KR yang juga merupakan salah satu principal investigator pada studi klinis PICTURE INA menyatakan kehadiran Tocilizumab memberikan harapan bagi pasien reumatoid artritis. Studi klinis PICTURE INA terhadap Tocilizumab yang melibatkan 39 orang pasien menunjukkan hasil positif terhadap obat ini.

Hasil studi klinis pada obat Tocilizumab dilakukan selama 24 minggu dan menunjukkan bahwa 85 persen dari peserta studi mencapai kesembuhan. Peneltiian ini menunjukkan manfaat Tocilizumab bagi pasien reumatoid artritis dengan efikasi tinggi dan profil keamanan yang toleran. Sebagai kelanjutan studi tersebut, terapi Tocilizumab telah mendapat persetujuan dari BPOM dan kini telah tersedia bagi pasien di Indonesia.

Tocilizumab adalah obat biologik berbentuk cairan yang akan diinfuskan ke pasien.

Reumatoid artritits adalah salah satu jenis penyakit radang sendi yang membuat kualitas hidup penderita menurun, bahkan menyebabkan kecacatan. Seiring dengan bertambahnya usia, maka risiko seseorang untuk mendapatkan penyakit reumatoid artritis ini semakin besar.

Reumatoid artritis termasuk penyakit autoimun yang menyerang persendian tulang. Penyakit autoimun terjadi adanya kegagalan antibodi untuk mengenali sel tubuhnya sendiri dan merusaknya karena dianggap sebagai benda asing. Namun meskipun begitu, penyebab pasti dari artritis reumatoid sampai saat ini belum diketahui dan disembuhkan. Tapi diketahui bahwa penghancuran sendi pada pasien artritis reumatoid terjadi awal mulainya penyakit.

Ada beberapa jenis penanganan untuk pasien artritis rematoid. Beberapa hanya menangani tanda dan gejalanya, yang lain bertujuan memodifikasi perjalanan penyakit dan dampak negatif dari efek sistemik artritis rematoid seperti kelelahan dan anemia.

Obat-obatan artritis rematoid saat ini terbagi dalam dua jenis. Untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada sendi, serta obat untuk memperlambat proses penyakit.

Jika pengobatan sebelumnya memberikan dampak lelah, demam, anemia, dan keropos tulang, tocilizumab bekerja dengan cara berbeda dan membuat pasien lebih nyaman dan efektif. Tocilizumab bekerja menghambat protein Inter Leukin-6 (IL-6) yang berlebihan dalam tubuh.

Meningkatnya kadar IL-6 disebabkan adanya saraf yang salah dan belum diketahui penyebab yang pasti. Tetapi diketahui kadar IL-6 yang berlebihan mencegah penyerapan zat besi dari makanan dan pelepasan zat besi dari simpanan di makrofag. Peningkatan konsentrasi IL-6 juga berhubungan dengan kelelahan.

Dengan penghambatan reseptor IL-6, tocilizumab memiliki efek yang cepat, poten, dan komprehensif dalam terapi reumatoid artritis dengan efikasi dan tingkat remisi tinggi yang konsisten, monoterapi yang unik, dan superior dibanding dengan pengobatan sebelumnya.

Sumber Kompas Mobile, Okezone Mobile